KABARREPUBLIK.ID — Polemik kematian Havid S. Duto terus memicu protes. Aktivis Aliansi Mahasiswa Peduli Kesehatan Gorontalo (AMPKG), Fajri Langgene, menilai Kepala Puskesmas Sipatana gagal menjalankan tugas manajerial.
Dalam aksi di depan Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kamis (20/11/2025), Fajri menyampaikan sejumlah poin yang menurutnya menunjukkan kelalaian pihak puskesmas.
“Ada beberapa catatan yang kami lihat sebagai bentuk kelalaian Kapus Sipatana. Pertama, kapus tidak menjamin kesiapsiagaan layanan gawat darurat”, ujar Fajri.
Ia juga menilai kapus mengabaikan ketersediaan transportasi darurat.
“Kedua, ambulance adalah bagian dari essential emergency care. Tidak tersedianya sopir pada jam operasional menunjukkan layanan tidak siap. Selain itu, masih ada kelalaian lain yang dilakukan kapus”, tegasnya.
Fajri menutup pernyataan dengan desakan agar pemerintah Kota Gorontalo memberikan sanksi tegas.
“Melihat rangkaian peristiwa ini, kapus Sipatana tampak tidak memahami manajerial puskesmas. Harus ada evaluasi internal, pencopotan, dan proses hukum demi keadilan bagi keluarga korban,” pungkas Fajri.














