KABARREPUBLIK.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama DPRD terus memperlihatkan komitmen memperkuat sektor pertanian. Setelah mengunjungi Kementerian Pertanian pada 28 Mei 2025, keduanya berhasil mendatangkan 60 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) hanya dalam dua pekan. Alsintan itu kini sudah tiba di Gorontalo dan siap petani gunakan.
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyerahkan alsintan tersebut secara simbolis di Kantor Brigade Alsintan Isimu, Kabupaten Gorontalo, Selasa (17/6/2025). Ia hadir bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Mulyadi Mario, untuk memastikan bantuan segera tersalurkan.
Alsintan yang datang mencakup Combine Harvester skala besar hingga traktor roda empat berbagai tipe, seperti TR 4 Iseki dan TR 4 Baskara Arjuna.
Pemprov Gorontalo langsung menyalurkan sebagian alsintan ke Gorontalo Utara, Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo sesuai kebutuhan wilayah.
Pemerintah Provinsi menindaklanjuti kesepakatan dengan Kementerian Pertanian dengan langkah konkret. Pemprov mempercepat program pencetakan sawah baru seluas 5.000 hektare di Kecamatan Randangan dan meningkatkan dukungan teknis bagi petani lokal.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto menegaskan bahwa kerja sama pemerintah pusat, daerah, dan DPRD berhasil mempercepat realisasi bantuan tersebut.
“Kami datang bukan hanya membawa keluhan, tetapi juga membawa solusi. Buktinya, dalam dua minggu alat sudah tiba di Gorontalo”, ujar Mikson.
Ia memastikan pemerintah mengelola seluruh alsintan secara kolektif melalui distribusi resmi. Dengan begitu, kelompok tani bisa menggunakannya secara bergilir di pusat-pusat produksi strategis.
Mikson juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Gusnar Ismail yang aktif melibatkan DPRD dalam memperjuangkan kebutuhan petani.
“Pak Gubernur tidak hanya memimpin, tetapi juga mengajak kami bersama-sama memperjuangkan kepentingan petani. Ini bukti nyata komitmen bersama untuk memajukan pertanian Gorontalo”, tutupnya.
Kehadiran 60 unit alsintan ini memberi harapan baru bagi petani Gorontalo yang selama ini berjuang dengan keterbatasan sarana dan dukungan teknis dalam mengembangkan lahan.