KABARREPUBLIK.ID — Topan Tapah menghantam Tiongkok bagian selatan pada Senin pagi, memaksa puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka. Angin kencang dan hujan deras melanda wilayah ini, mengganggu penerbangan dan kegiatan sekolah. Badai ini juga menutup sejumlah tempat wisata dan menghambat transportasi.
Badai pertama mendarat di Kota Taishan, Provinsi Guangdong, dengan kecepatan angin mencapai 108 km/jam. Pemerintah setempat mengeluarkan peringatan kuning, level ketiga tertinggi untuk memperingatkan risiko badai petir dan angin kencang yang akan terus berlanjut.
Pihak berwenang mengevakuasi sekitar 60.000 warga Taishan sebelum badai tiba. Mereka menghentikan semua aktivitas luar ruangan, menutup taman, pantai dan tempat rekreasi serta meliburkan sekolah demi keselamatan siswa. Akibatnya, lebih dari 120.000 siswa terdampak.
Di Kota Jiangmen, pemerintah mengevakuasi sekitar 41.000 warga dan menyiagakan 3.300 petugas darurat. Kota-kota lain di Guangdong, termasuk Maoming dan Zhuhai, juga meningkatkan kewaspadaan dan menutup sekolah.
Di Hongkong, pihak bandara membatalkan ratusan penerbangan, sehingga menumpuk penumpang. Pemerintah Macao menghentikan sementara layanan sekolah, transportasi umum, dan taksi. Di Yangjiang, pihak berwenang memindahkan hampir 1.800 pekerja dari 26 platform angin lepas pantai dan lebih dari 2.000 orang dari tambak ikan.
Guangdong menghadapi 16 topan sepanjang tahun ini. Meski Tapah diperkirakan bergerak ke barat laut dan melemah, otoritas setempat meminta warga tetap waspada terhadap dampak lanjutan. Pemerintah terus memantau situasi dan menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat.














