KABARREPUBLIK.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Bank Indonesia (BI) membuka babak baru pariwisata daerah dengan meresmikan Zona Halal, Aman dan Sehat (KHAS) serta Kawasan Kuliner Non Tunai di Danau Perintis, Selasa (4/11/2025).
Langkah ini menandai dimulainya Festival Maleo yang menargetkan Gorontalo sebagai destinasi utama wisata ramah muslim di Indonesia.
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah menghadiri peresmian tersebut bersama jajaran pimpinan OPD.
Melalui kolaborasi ini, pemerintah daerah berupaya memadukan konsep wisata halal dengan ekosistem pembayaran digital yang modern.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Bambang Setya Permana, menjelaskan bahwa tahun ini Gorontalo untuk pertama kalinya mengikuti asesmen nasional destinasi ramah muslim. Hasilnya, Gorontalo langsung menembus 11 besar provinsi ramah muslim di Indonesia.
“Ini pencapaian luar biasa. Penilaian ini baru pertama kali dilakukan di Gorontalo, dan hasilnya sangat menggembirakan. Kami yakin tagline ‘Gorontalo Menuju Destinasi Utama Pariwisata Ramah Muslim’ bukan sekadar slogan”, ujar Bambang.
Sementara itu, Gubernur Gusnar Ismail menekankan pentingnya memahami konsep halal secara utuh. Ia menyebut bahwa kehalalan tidak hanya terbatas pada produk, tetapi juga pada perilaku, lingkungan dan proses interaksi sosial di kawasan wisata.
“Halal bukan sekadar soal zat makanan, tapi juga menyangkut sikap, kebersihan dan suasana yang menenangkan. Kita ingin wisatawan merasakan keautentikan nilai-nilai halal ketika berkunjung ke Gorontalo”, kata Gusnar.
Ia menambahkan, Bone Bolango menyimpan banyak potensi wisata halal unggulan seperti Danau Perintis, Botubarani, Olele, Hutan Pinus Bulango, Museum dan Makam Pahlawan Nasional, hingga Bendungan Bulango Ulu yang akan segera beroperasi.
Gubernur berharap pengembangan destinasi tersebut menjadi magnet baru bagi ekonomi lokal.
“Ketika wisata tumbuh, maka ekonomi masyarakat ikut bergerak. Inilah semangat pembangunan wisata halal di Gorontalo”, tegasnya.
