KABARREPUBLIK.ID – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengingatkan para guru agar lebih cermat dan bijak dalam menghadapi dinamika baru dunia pendidikan di era demokratisasi. Pesan ini ia sampaikan saat menghadiri Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025 di Hulontalo Ballroom, Sabtu (8/11/2025).
Menurut Gusnar, demokratisasi pendidikan kini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik. Keterbukaan informasi dan kebebasan berpendapat di media sosial telah mengubah cara siswa, orang tua dan masyarakat menilai dunia pendidikan.
Ia menilai, guru perlu memahami perubahan ini agar langkah disiplin maupun komunikasi di sekolah tetap proporsional.
“Tanpa kita sadari, dunia sudah bertransformasi. Sekarang siapa pun bisa berpendapat dan menyebarkan informasi melalui media sosial. Karena itu, guru harus pandai menanggapi situasi seperti ini”, tegas Gusnar.
Ia mencontohkan, ada kasus di mana tindakan tegas guru terhadap siswa justru berujung masalah hukum. Menurutnya, kondisi semacam ini perlu disikapi dengan peningkatan pemahaman hukum dan advokasi bagi guru maupun orang tua agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses pendidikan.
Selain menyoroti isu demokratisasi, Gusnar juga membahas pentingnya peningkatan daya saing pelajar Gorontalo dalam meraih beasiswa nasional maupun internasional.
Ia meminta Dinas Pendidikan merancang program bimbingan belajar khusus untuk membantu siswa mempersiapkan diri masuk ke perguruan tinggi, termasuk universitas luar negeri.
“Bimbingan belajar ini penting untuk membimbing orientasi anak-anak kita agar bisa bersaing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri”, ujarnya.
Gusnar menambahkan, peluang belajar di luar negeri kini semakin terbuka lebar setelah adanya komitmen kerja sama dengan Duta Besar Australia. Ia berharap kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempercepat kemajuan pendidikan di Gorontalo.














