Kapal Kemanusiaan Tantang Blokade Gaza: Mandela Dukung Armada Spanyol

KABARREPUBLIK.ID — Konvoi Global Sumud Flotilla, yang terdiri dari kapal-kapal dari Spanyol dan Italia, tiba di perairan Tunisia pada Minggu, (7/9/2025). Peserta konvoi dan perwakilan dari 44 negara menyambut kedatangan mereka dengan meriah di Pelabuhan Sidi Bou Said. Armada ini akan berlayar menuju Gaza, Palestina pada (10/9/2025).

Demonstrasi Solidaritas di Tunisia

Sebelum keberangkatan, warga Tunisia bersama peserta Flotilla dari 44 negara menggelar demonstrasi untuk mendukung Gaza. Selain itu, aksi ini bertujuan meningkatkan kesadaran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Israel Serang Perunding Hamas di Qatar, Kecaman Internasional Menguat

Akun Instagram @Sumud Nusantara Official, melaporkan bahwa demonstrasi ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat.

Mandla Mandela Tegaskan Pentingnya Keberanian

Cucu Nelson Mandela, Mandla Mandela, ikut dalam misi kemanusiaan ini. Ia menekankan bahwa setiap orang harus menghadapi ancaman demi keadilan.

“Kita tidak boleh takut pada ancaman, Kita harus memastikan bahwa kolonialisme dan genosida tidak terus berlangsung”, tegasnya.

Mandla juga membagikan pesan dari anak-anak kepadanya.

“Anak-anak saya meminta, ‘Ayah saat tiba di Gaza, berikan anak-anak Palestina cinta dan pelukan besar dari kami’. Mereka berharap bisa bertemu langsung dengan anak-anak Palestina”, ujarnya.

Baca Juga :  Amuk Zelenskyy: Serangan Brutal Rusia Hancurkan Ukraina?

Dukungan Indonesia dan Antusiasme Internasional

Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika yang ikut dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), melaporkan antusiasme luar biasa dari berbagai negara. Perwakilan Indonesia dan negara lain akan berlayar dari pelabuhan Tunisia menuju Gaza untuk mendukung pembebasan Palestina. Sementara itu, masyarakat internasional juga memantau misi ini dengan harapan besar.

Misi Membuka Akses Bantuan Kemanusiaan

Global Sumud Flotilla bertujuan menembus blokade Gaza yang telah berlangsung belasan tahun. Dengan 72 armada kapal dari 44 negara, konvoi ini menjadi simbol persatuan global melawan ketidakadilan dan genosida yang dialami rakyat Palestina.

Baca Juga :  PM Shigeru Ishiba Mundur: Pertempuran Sengit di Partai LDP, Siapa yang Berkuasa?

Oleh karena itu, peserta berupaya membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza secara luas dan tanpa hambatan. Lebih lanjut, mereka berharap dunia semakin peduli dan bersama-sama membela kemanusiaan di Palestina.

Aksi ini menunjukkan kepedulian global terhadap penderitaan rakyat Palestina dan memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *